Law of attraction atau hukum tarik menarik bukan hanya satu satunya hukum yang berlaku di dunia ini. Kali ini saya mau ajak kamu untuk lebih dalam lagi mengenali cara kerja Alam Semesta dengan segala 'hukum' yang ada untuk menselaraskan hidup kita dengan semesta. Sangat menarik untuk mempelajari bagaimana konsep alam semesta kita ini bekerja, sehingga dapat kita terapkan dalam keseharian dan tanpa disadari dapat membantu kita untuk menciptakan realita kehidupan yang kita inginkan, dan manifestasikan keiginanmu!
Alam Semesta seperti sebuah sistem yang dibuat oleh Tuhan untuk mengatur dan menjaga keselarasan untuk setiap kehidupan yang ada di dalamnya, termasuk manusia. Di dunia ini dikenal ada 12 hukum alam semesta yang merupakan hukum dasar yang melandasi mahluk hidup dalam bertoleransi dengan alam dan energi serta vibrasinya.
Seperti yang kita tahu bahwa kita ini merupakan mahluk spiritual atau roh atau jiwa yang turun ke dunia untuk menikmati pengalaman sebagai manusia, namun saat turun ke Bumi kita dibuat 'lupa' dengan melewati sebuah terowongan pemisah antara Dunia Roh dengan Alam Semesta. Fungsinya kita dibuat lupa adalah supaya kita tidak terlarut dalam 'keterikatan' pada kehidupan sebelumnya. Contoh kalau kita dalam hidup sebelumnya masih ingat atau rindu pada orang - orang dari kehidupan sebelumnya, tentu kita akan mencari lagi mereka dan lupa pada tugas kehidupan saat ini.
Tujuan dari kebangkitan spiritual dan fungsi menaikan vibrasi didunia ini, dengan tujuan menggembangkan potensi diri untuk menjadi mahluk hidup yang lebih memiliki nilai, memahami kemampuan diri sendiri, dan tentunya dengan mendapatkan makna dari kehidupan ini agar bisa menjadi inspirasi dan bermanfaat bagi sekitar, dan ini pemahaman mengenai 12 Hukum Alam Semesta yang selama ini saya pelajari.
Kita kenali dulu 12 Hukum Alam Semesta yang berlaku di dunia ini, berikut di bawah ini :
Hukum Keesaan Ilahi ( The Law of Divine Oneness )
Hukum Getaran (The Law of Vibration)
Hukum Tindakan (The Law of Action)
Hukum Penyesuaian (The Law Correspondence)
Hukum Sebab dan Akibat (The Law Cause and Effect)
Hukum Kompensasi (The Law of Compensation)
Hukum Tarik Menarik (The Law of Attraction)
Hukum Transmutasi Energi Abadi (The Law of Perpetual Transmutation of Energy)
Hukum Relativitas (The Law of Relativity)
Hukum Polaritas (The Law of Polarity)
Hukum Irama (The Law of Rhythm)
Hukum Gen (The Law of Gender)
Tuhan dan Alam semesta merupakan satu kesatuan yang luar biasa, namun tetap membutuhkan kelengkapan untuk menjadi sempurna, maka diciptakan mahluk hidup yang saling sambung menyambung dan terkoneksi dalam sebuah habitat. Manusia adalah mahluk hidup yang memiliki pemikiran, jiwa dan roh yang menyatu selaras, dan dengan kesatuan perpaduan tersebut membuat manusia ingin hidup yang lebih baik dan berusaha menciptakan kehidupan lebih baik lagi, dan kemudian bisa bermanfaat membantu mahluk hidup lain sekitarnya seperti hewan dan tumbuhan.
Dengan mengerti mengenai 12 hukum alam semesta ini yang berkaitan dengan energi yang ada di alam semesta ini, dan juga menyadari bahwa energi yang ada dalam diri kita terhubung dengan energi yang ada di alam semesta merupakan sebuah rangkaian system energi yang saling mempengaruhi. artinya setiap energi dalam bentuk perbuatan yang dilakukan oleh manusia akan berdampak pada alam semesta juga. Menurut saya, Tuhan adalah seorang Ilmuwan Fisika yang luar biasa.
Kita gali lebih dalam 12 Hukum Alam semesta ini.
1. Hukum Keesaan Ilahi ( The Law of Divine Oneness )
Hukum Keesaan Ilahi Yang pertama dari 12 Hukum universal dan penting bagi kita sebagai umat manusia untuk mulai menyadari dan memahami hukum ini, karena hukum ini mengajari kita bahwa hidup di dunia segala sesuatunya terhubung satu dengan yang lain. Seperti cermin, segala sesuatu yang kita lakukan, katakan, pikirkan, dan yakini dapat mempengaruhi orang lain, dan memiliki efek yang sama serta terhubung dengan alam semesta di sekitar kita, sehingga satu dan lainnya saling terhubung dan berkoneksi.
Kita menuai apa yang kita tabur, karena semua mahluk hidup dalam alam semesta dan Tuhan adalah satu. Kita selalu terhubung dengan kekuatan Tuhan karena energi Tuhan ada di mana-mana sekaligus menembus semua makhluk hidup atau materi, serta pengetahuan tentang Tuhan yang memiliki energi tidak terbatas dan selalu tersedia bagi kita didalam wadah Alam semesta ini. Setiap jiwa merupakan bagian dari energi Tuhan. Segala sesuatu yang ada baik itu terlihat maupun yang tidak terlihat saling terhubung satu sama lain, tidak dapat dipisahkan dan merupakan kesatuan ilahi.
Meningkatkan level kesadaran akan hukum kesatuan Ilahi ini akan dapat meningkatkan kesadaran kita akan Tuhan. Dan kesadaran bahwa kita terhubung satu dengan segalanya membuat kita menyadari "as above so below". Saat kita memperlakukan mahluk hidup lain, berarti kita juga memperlakukan diri kita sendiri. Ketika kita menyadari bahwa apa yang kita pikirkan satu sama lain untuk kebaikan, maka kebaikan itu juga akan hadir dalam realita hidup kita. Contohnya ketika kita memikirkan hal yang baik dan positif tentang orang lain, maka mereka juga akan memikirkan hal baik dan positif tentang diri kita. Oleh karena itu sangat penting untuk menyadari dan menjaga pemikiran, perasaan dan tindakan kita itu selalu untuk kebaikan.
Ketika kita mendapatkan pemahaman yang lebih lengkap tentang hukum kesatuan ilahi ini, kita akan melihat bagaimana semuanya terkait dan saling tumpang tindih, sama seperti cermin.
2. Hukum Getaran (The Law of Vibration)
Hukum Getaran ini lebih menekankan bahwa segala sesuatu di alam semesta yang bergerak itu memiliki getaran vibrasi tersendiri karena energi pada benda tersebut. Dan getaran ini berpindah atau berbentuk dalam pola yang melingkar. Prinsip getaran yang sama didalam dunia fisika yang kita pelajari saat masa sekolah, dan ini pun berlaku untuk pikiran, perasaan, keinginan, dan kehendak kita di dunia ini.
Semua didunia ini baik materi, pikiran, dan perasaan memiliki frekuensi getarannya tersendiri. Pikiran, perasaan, dan tindakan yang kita punya juga memiliki tingkat getaran tertentu. Getaran ini akan mengatur resonansi dengan apa pun yang memiliki frekuensi yang sama atau identik. Dengan kata lain, pikiran kita tidak terpisahkan dan terhubung ke seluruh alam semesta dengan cara "vibrasi yang suka tentunya menarik yang suka juga ", karena identik satu sama lainya.
Ketika kita memilih pikiran yang baik, maka pikiran baik akan menarik pemikiran yang baik pula, dan lebih banyak pikiran-pikiran yang sama identik dengan pikiran baik kita itu. Dan alam semesta dengan sendirinya akan mengikuti dan menyelaraskan vibrasi getaran kita sehingga berada dalam harmoni getaran yang sesuai dengan vibrasi kita. Tentunya kita pernah dengar kata bijak bilang orang yang bagaimana akan menarik orang yang bagaimana juga.
Getaran pikiran kita juga mempengaruhi segala sesuatu yang ada di sekitar lingkungan kita, orang-orang, hewan sekitar kita, benda mati, bahkan ruang yang tampaknya 'kosong' semua ini mendekat pada kita sesuai vibrasi yang kita keluarkan. Begitu juga perasaan kita saat ini yang memancarkan dan menentukan getaran kita.
Ada sebuah metode menyatakan : bahwa perasaan merupakan kata-kata non verbal. Jadi, perasaan kita saat ini juga merupakan getaran kita di mana kita dapat menciptakan realita kehidupan kita. Hal positif yang kita pancarkan dari perasaan kita, juga akan menarik hal positif ke dalam hidup kita, begitupun sebaliknya. Dan ini-lah yang di sebut sebagai hukum getaran.
3. Hukum Tindakan (The Law of Action)
Hukum Aksi merupakan sebuah hukum yang menyatakan sebuah hal harus diterapkan dalam aksi agar kita dapat mewujudkan hal-hal di bumi ini. Karena itu, kita harus melakukan tindakan nyata yang mendukung pikiran, impian, emosi, dan kata-kata kita. Hukum tindakan menyatakan bahwa kita harus melakukan sebuah aksi nyata dengan tindakan yang diperlukan untuk mencapai apa yang ingin kita ingin ciptakan atau kita impikan.
Kalau kita tidak mengambil tindakan yang selaras dengan pikiran dan impian kita, serta merta tetap melanjutkan secara konsisten untuk mencapai tujuan kita, maka tidak ada ada hasil sama sekali, ibarat kita hanya bermimpi dan berhayal tentang sesuatu, namun kita tetap duduk atau berdiam tanpa aksi yang nyata. Di sinilah hukum tindakan atau hukum aksi (aka : Law of Action) yang sebagian besar orang sering goyah atau kalah dalam memanifestasikan impian dan kesuksesan. Bisa jadi karena rasa ketakutan atau kemalasan kita yang menghalangi diri kita untuk mengambil aksi.
Kita juga dapat menghubungkan hukum ini dengan hukum sebab akibat. Penyebabnya adalah tindakan kita karena saat kita mengambil tindakan akan ada efek yang sesuai dengan tindakan yang kita ambil. Hanya dengan mengambil tindakan yang sesuai dengan keinginan kehendak kita-lah, maka alam semesta akan tahu apa yang akan diberikan ke dalam hidup kita. Sebagai contoh, jika kita berniat untuk belajar, maka ambillah langkah-langkah tindakan untuk belajar - seperti : membaca buku, explor hal-hal baru yang menambah pengetahuan, dsbny. Tindakan ini memberi tahu kepada alam semesta bahwa kita selain berniat belajar, kita ada tindakan untuk belajar. Dengan demikian alam semesta akan tahu apa yang kita perjuangkan (yaitu belajar) dan alam semesta akan mengikuti arah pergerakan sesuai tindakan kita.
Contoh lain saat kita ingin sebuah perubahan dalam hidup kita, jika kita hanya berpikir akan berubah maka tidak ada banyak hasil yang kita dapatkan, tapi ketika kita mengambil tindakan melakukan perubahan baik hal terkecil dalam kehidupan sehari hari kita, misal dengan menulis jurnal 'To-Do list' di pagi hari, maka kita menggerakkan energi kita yang secara tidak langsung mengubah masa depan kita dengan terlebih dahulu melakukan aksi merubah rutinitas kita. Dan jika kita tetap konsisten menindaklanjuti hari demi hari perubahan kecil itu sehingga menjadi kebiasaan hidup, maka hasilnya akan eksponensial. Tetapi jika kita gagal untuk mengambil tindakan pertama itu, maka tidak akan banyak hasil perubahan pada masa depan kita.
4. Hukum Korespondensi (The Law of Correspondence)
Hukum ini menyatakan bahwa prinsip-prinsip hukum fisika yang menjelaskan energi, cahaya, getaran, dan gerak - memiliki prinsip-prinsip yang sesuai di alam eterik atau alam semesta. "As Above, So below (Seperti di atas, begitu pula di bawah)".
Kehidupan lahiriah kita adalah cerminan dari kehidupan batin kita. Yang artinya jika tubuh kita sakit, maka jiwa kita juga akan sakit. Karna ada korespondensi langsung antara cara berpikir dan perasaaan di dalam batin kita, dan cara kita bertindak dan apa yang terjadi dalam realita kita, hubungan dengan orang lain, kesehatan, kekayaan, dan posisi kita adalah cerminan dari dunia batin kita.
Contoh lain misalnya kita sering berpikiran negatig, overthinking maka tubuh kita akan menjadi lebih rapuh, karena saat overthinking banyak sel sel dalam tubuh kita yang menjadi rusak, dan ini terpancar pada kehidupan nyata kita, menjadi sulit tidur, sakit kepala, muka pucat dan kehilangan nafsu makan.
5. Hukum Sebab Akibat (The Law Cause and Effect)
Hukum Sebab dan Akibat Hukum Universal ini menyatakan bahwa tidak ada yang terjadi secara kebetulan baik didalam maupun di luar Alam Semestal ini. Setiap tindakan memiliki reaksi atau konsekuensi dan kita "menuai apa yang telah kita tabur." Mungkin kita lebih menggenalnya dengan Karma.
Setiap pikiran, perkataan, dan perbuatan manusia adalah penyebab yang memicu gelombang energi di seluruh alam semesta yang pada saatnya menciptakan efek dari apa yang diinginkan. Inilah sebabnya mengapa menjaga pikiran, kata-kata, emosi, dan perbuatan yang baik sangat penting untuk menciptakan efek yang baik pula.
Dengan setiap pemikiran tentang niatan, tindakan, dan emosi yang ditransmisikan dari diri kita, maka kita menggerakkan energi menjadi rangkaian efek yang tak terlihat yang bergetar dari bidang mental, keluar dari seluruh struktur sel tubuh berupa energi dan kemudian kembali ke lingkungan dan akhirnya kepada Alam semesta, energi getaran akan kembali lagi ke sumber asli seperti ayunan pendulum, jadi semua akan kembali pada diri kita sendiri..
Hukum sebab akibat menyatakan bahwa setiap sebab pasti memiliki akibat, dan setiap akibat menjadi sebab dari sesuatu hal. Hukum ini menunjukkan bahwa alam semesta selalu bergerak dan berkembang dari serangkaian peristiwa. Jika Kita ingin melihat hukum ini dari sudut pkitang filosofis, setiap sebab dan akibat memiliki tujuan duniawi terhadap apa yang kita alami hari ini.
6. Hukum Kompensasi (The Law of Compensation)
Hukum Kompensasi ini adalah bentuk dari Hukum Sebab dan Akibat yang diterapkan pada berkat dan kelimpahan yang disediakan bagi kita oleh Alam semesta, yang merupakan efek nyata dari perbuatan kita dan diberikan kepada kita pula dalam bentuk yang lebih kearah material. Ibaratnya apa yang terjadi dalam kehidupan kita, merupakan hal yang kita ciptakan sendiri, dan ini terjadi untuk kita.
7. Hukum Tarik Menarik (The Law of Attraction)
Hukum Ketertarikan atau Tarik menarik ini adalah hukum yang menunjukkan bagaimana kita menciptakan hal-hal, peristiwa, dan orang-orang yang datang ke dalam hidup kita dengan menarik getaran atau vibrasi yang sesuai dengan harapan kita. Pikiran, perasaan, kata-kata, dan tindakan kita menghasilkan energi seperti energi negatif menarik energi negatif dan energi positif menarik energi positif.
Hukum tarik menarik ini mungkin hukum yang paling sering kita dengark, dan cukup populer dan sering di gunakan oleh kita dalam memanistestasikan sesuatu realita dalam hidup, karena dasar hukum apa yang kita tarik dapat menghasilkan sesuatu yang sesuai dengan keinginan kita, sehingga banyak dari kita memanfaatkan pemahaman dasar ilmu tarik menarik ini. Dan ini banyak sekali bisa di pelajari di video video atau sosial media.
Hukum tarik menarik ini bisa kita praktekan dengan beberapa ritual kecil untuk membantu memfokuskan energi kita. Baca juga artikel : Manifestasi dengan menggunakan air, sihir atau magick air
Perlu diketahui bahwa kita menarik sesuatu dari vibrasi kita, atau getaran kita karena ini bekerjasama dengan hukum getaran, jadi apabila kita ingin menarik cinta dalam kehidupan kita, maka kita harus bervibrasi cinta terlebih dahulu untuk menarik energi ini. Jika kita menginginkan cinta, hal ini membuat kita bervibrasi 'tidak memiliki cinta' oleh karena itu yang hadir dalam kehidupan kita justru 'tidak memiliki cinta". Sehingga banyak orang mengatakan 'cintailah diri sendiri maka cinta itu akan datang' dan quotes ini benar adanya.
8. Hukum Transmutasi Energi Abadi (The Law of Perpetual Transmutation of Energy)
Hukum Transmutasi Energi Abadi. Ini menyatakan bahwa semua orang memiliki kekuatan untuk mengubah kondisi dalam kehidupan mereka. Hukum ini merupakan hukum favorit saya pribadi. Getaran yang lebih tinggi [high vibration] mengkonsumsi dan dapat mengubah energi yang lebih rendah menjadi netral; dengan demikian, kita masing-masing dapat mengubah energi dalam hidup kita, dengan merubah pemikiran getaran kita sehari-hari.
Awal kehidupan saya mungkin beberapa dari kita pernah mendengar kisahnya, banyak ketidak mulusan terjadi dalam hidup saya, yang membawa pada spiritual awakening. Dan ini membuat saya mempelajari tentang hukum Transmutasi energi ini.
Selain menyadari bahwa kita memiliki kekuatan untuk mengubah kondisi kehidupan kita dengan penerapan vibrasi tinggi setiap hari nya dan menjaga agar mood selalu baik setiap saat maka kita akan mendapatkan perubahan dalam diri yang memancar keluar, dan terealisasi dalam kehidupan realita kita. Walaupun sulit dikarenakan pengalaman yang terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari, trauma, rasa kecewa, takut, dan lain sebaginya, namun dengan berlatih dan lebih mendengarkan intuisi maka pasti tidak ada yang tak mungkin. Bukti nyata bahwa hukum ini abadi, setiap manusia memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk mengubah kehidupannya.
9. Hukum Relativitas (The Law of Relativity)
Hukum Relativitas Hukum ini menyatakan bahwa setiap orang akan menerima serangkaian masalah (Tes Inisiasi) untuk tujuan memperkuat Cahaya di dalam diri. Kita harus memandang masing-masing tes ini sebagai tantangan dan tetap terkoneksi dengan hati kita saat menyelesaikan masalah dan menghadapi tantangan dalam hidup. Hukum ini juga mengajarkan kita untuk membandingkan masalah kita dengan masalah orang lain namun dalam konteks dan perpektif yang tepat. Tidak peduli seberapa buruk kita dalam situasi saat ini, selalu ada seseorang yang berada dalam posisi yang lebih buruk, dan semuanya relatif dan seimbang.
Aspek spiritual dan metafisik dari hukum relativitas ini memberi tahu kita bahwa segala sesuatu di dunia fisik kita dibuat nyata melalui hubungannya atau perbandingan dengan sesuatu. Misalnya cahaya terang ada karena kita membandingkannya dengan gelap.
Hal baik hanya bisa ada karena kita membandingkannya dengan hal yang buruk. Panas hanya bisa ada karena kita membandingkannya dengan dingin. Dalam faktanya, segala sesuatu dalam hidup kita hanya sebatas pada saat kita membandingkannya dengan sesuatu. Tidak ada dalam hidup yang memiliki makna, kecuali makna yang kita berikan dalam kehidupan itu sendiri. Semuanya tergantung pada bagaimana kita melihat situasi dan pemikiran serta perspektif apa yang kita pilih untuk dipikirkan tentang situasi tersebut.
Ketika kita fokus pada pikiran dan energi yang baik, lebih banyak hal baik akan datang kepada kita. Demikian juga, jika ketika kita fokus pada seberapa buruk situasi kita, maka kita akan menarik lebih buruk. Kita selalu dapat membandingkan situasi hidup kita dengan orang lain, dan itu akan terlihat lebih baik atau lebih buruk tergantung pada sudut pandang kita serta bagaimana kita melihat situasi tersebut.
Jika Kita membandingkan situasi Kita dengan seseorang yang keadaannya lebih buruk, Kita akan terlihat lebih baik. Sebaliknya kita akan terlihat buruk apabila membandingan diri dengan yang lebih baik. Tidak peduli situasi yang dihadapi, 'Selalu ada seseorang yang lebih buruk dan selalu ada seseorang yang lebih baik'.
Namun, dari sudut pandang spiritual, kita dapat menghilangkan hambatan diri dan jiwa kita dari pelabelan baik dan buruk, dan lebih menerima segala sesuatu 'sebagaimana apa adanya'. Pada dasarnya, Kita tidak lebih rendah atau lebih unggul dari siapa pun. Harga diri dan kerendahan hati sejati muncul dari realisasi. Di mata si ego, harga diri dan kerendahan hati sebuah hal yang bertentangan padahal dalam kenyataannya sebenarnya mereka adalah satu dan sama. "
10. Hukum Polaritas (The Law of Polarity)
Hukum Polaritas Hukum ini menyatakan bahwa segala sesuatu memiliki dualitas, atau kebalikannya. Kiri ada pula kanan, atas bawah dsbnya, dan hukum ini mengajarkan pada kita untuk dapat menyelaraskan keduanya dan mengubah pikiran yang tidak diinginkan dengan berkonsentrasi pada kutub yang berlawanan. Ini adalah hukum getaran mental. Semuanya dalam sebuah kontinum dan memiliki arah berlawanan.
Berdsasarkan Hukum Polaritas, bahwa seluruh dunia ini adalah dualitas, memiliki kebalikannya. Namun hal-hal yang tampaknya bertolak belakang sebenarnya adalah dua bagian yang tidak terpisahkan dari hal yang sama. Misalnya rasa panas kebalikannya adalah dingin, walaupun terlihat seperti berlawanan, namun pada dasarnya rasa panas dan dingin merupakan satu komponen yang sama. Tidak ada positif tanpa negatif. Sama seperti baterai memiliki dua terminal yang berlawanan kutub. Setiap pikiran memiliki dua komposisi yaitu : isi niatan dan energi.
"Setiap kesulitan, setiap kegagalan, dan setiap kepedihan membawa benih pertumbuhan yang memiliki manfaat setara atau lebih besar."
Kita dapat menggunakan Hukum Polaritas ini untuk mempercepat manifestasi kita. Langkah pertama menggunakan Hukum Polaritas ini adalah dengan belajar bagaimana merubah cara pandang kita terhadap sesuatu yang dualitas ini. Caranya adalah dengan mencoba menuliskan dan meneliti bagaimana pola kita berpikir, merasakan, dan berperilaku dalam situasi negatif yang tidak sehat yang mungkin saat ini kita hadapi. Setelah kita selesai menganalisa dan lihat serta mengidentifikasi situasi negatif yang saat ini kita rasakan, kita mulai bisa berpikir dari segi berlawanan.
Dengan bersikap objektif dalam situasi negatif yang mungkin kita rasakan, memandang dari sisi yang berlawanan sesuai hukum polaritas ini, maka kita akan menemukan bahwa polaritas negatif banyak mengajarkan kita tentang apa yang tidak kita lakukan atau inginkan dalam hidup kita. Dan dari sisi sebaliknya adalah polaritas yang berlawanan sering mengajarkan kita apa yang lebih kita inginkan dalam hidup kita.
Jika saat ini kamu terjebak dalam pemikiran, situasi atau kondisi negatif, tanyakan hal ini pada diri sendiri: "Apa yang bisa saya pelajari dari situasi negatif ini dan apa alternatif positif yang bisa saya ambil?" Jawab pertanyaan ini dengan jujur. Ini mungkin sulit pada awalnya, tetapi mencoba beralih pandangan akan membantu kita bekerja dengan Hukum Polaritas.
11. Hukum Irama (The Law of Rhythm)
Hukum ini menyatakan bahwa segala sesuatu bergetar dan bergerak pada irama ritme tertentu. Ritme ini membentuk musim, siklus, tahapan perkembangan, dan pola dalam alam semesta ini. Kita tahu bahwa semuanya bergetar dan pergerakan ini memiliki ritme tertentu.
Hukum Rhythm menyatakan bahwa energi di alam semesta seperti pendulum. Setiap kali sesuatu berayun ke kanan, maka memiliki ritme irama berayun ke kiri. Segala sesuatu yang ada terlibat dalam ritme seperti tarian, bergoyang, mengalir, berayun bolak-balik.
Hukum ini bisa kita lihat dalam siklus ekonomi atau pergerakan saham, ada periode tinggi kemudian periode rendah. Dalam musim, kita dapat melihat bahwa musim terus mengalir dari musim panas ke musim dingin. Semuanya melalui siklus, namun semuanya memiliki ritme atau pola tersendiri.
Apa yang terlihat tidak beraturan atau acak sebenarnya sangat teratur. Hukum ritme ini juga mengatur pergerakan ekonomi, kesehatan, hubungan, dan kerohanian kita. Dengan memahami hukum ritme ini kita akan bisa belajar untuk menikmati proses yang terjadi dalam hidup kita.
12. Hukum Gen (The Law of Gender)
Hukum Gender yang terakhir dari 12 Hukum universal ini dan melengkapi hukum yang ada dalam semesta ini menyatakan bahwa segala sesuatu memiliki prinsip maskulin (yang) dan feminin (yin), dan bahwa ini adalah dasar pertumbuhan dari mahluk ciptaan Tuhan. Walaupun secara nyata kita memahami tentang maskulin dan feminim, tapi dalam tubuh kita sendiri memiliki energi maskulin dan feminim, yang tergabung dalam tubuh kita.
Konsep dalam hukum ini yang terpenting yang dapat kita pelajari adalah pertumbuhan yang ada dari energi maskulin dan feminim yang seimbang, dan ini bisa kita lihat pada kelahiran seorang bayi yang butuh waktu 9 bulan untuk dapat bertumbuh, selama pertumbuhan itu energi yin dan yang mempengaruhi pertumbuhannya. Kita butuh waktu untuk menanam sebuah bibit dan tumbuh menjadi pohon. Selama menanam bibit kita butuh air dan sinar matahari saling support untuk membuat bibit menjadi tumbuh. Dan ini adalah pemahaman dari hukum gen ini.
Dengan memahami hukum hukum yang berlaku pada alam semesta ini dapat membantu kita dalam menciptakan kehidupan yang kita inginkan, sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku. Dua belas hukum ini adalah satu kesatuan yang tidak dapat di pisahkan satu sama lainnya. Semoga penjelasan ini dapat bermanfaat, dan apa pendapat kamu tentang 12 hukum semesta ini? Share dan berbagi di kolom komentar di bawah ya.
Namaste
Comments